3 Jenis Tradisi Adat Budaya Suku Karo

3 Jenis Tradisi Adat Budaya Suku Karo

3 Jenis Tradisi Adat Budaya Suku Karo – Suku Karo memiliki lebih dari satu upacara tradisional yang sampai saat ini tetap eksis di kalangan masyarakatnya.Upacara Tadisional Karo mampu dikatakan sebagai ritual yang telah ada sejak dahulu saat dan terus diwariskan kepada generasi berikutnya. Biasanya, didalam tiap-tiap upacara rutinitas ada target yang inginkan dicapai layaknya upacara pemanggilan hujan, menyucikan diri dengan erpangir ku lau, ataupun untuk merayakan suatu perihal layaknya memasuki tempat tinggal baru atau disebut penduduk Karo Mengket Rumah baru. Berikut lima upacara atau ritual rutinitas yang kini tetap kerap sampai jarang dijalankan oleh masyarakat Karo.

3 Jenis Tradisi Adat Budaya Suku Karo

Upacara Perumah Begu

Upacara satu ini keruoakan upacara yang daftar sbobet dijalankan untuk berkomunikasi dengan arwah keluarga atau leluhur yanh telah meninggal. Dalam upacara perumah begu ini seorang dukun atau guru bakal berkomunikasi dengan roh-roh para leluhur dengan mengijinkan roh-roh itu masuk ke didalam tubuhnya. Dengan langkah ini masyarakat Karo dahlu konon mampu jelas perihal hal-hal yang bakal berkunjung dan jelas era selanjutnya para leluhur. Acara rutinitas perumah begu kebanyakan dijalankan misalnya pihak keluarga mulai kangen atau rindu dengan yang telah meninggal.Dalam perumah begu ini, keluarga mampu bercakap-cakap atau berdialog dengan begu atau roh yang telah meninggal lewat perantara guru sibaso. Namun saat ini acara rutinitas perumah begu nyaris tak mampu diamati lagi.

Mbesur-besuri

Mbesur-besuri merupakan upacara adat suku Karo yang mirip dengan syukuran 7 bulanan wanita hamil.Jika disimpulkan ke didalam bhs Indonesia, Mbesur-mbesuri ini berasal dari kata Besur (kenyang). Sehingga Mbesur-besuri adalah kebiasaan untuk memberi makan sekenyangnya terhadap calon ibu yang sedang punya kandungan tujun bulan, dengan suaminya sehingga sehat jiwa dan raga sehingga siap untuk memasuki fase baru sebagai ibu dan bapak usai kelahiran bayi, nantinya. Biasanya pasangan suami istri selanjutnya bakal didudukka di tikar putih dan disajikan beraneka makanan untuk dimakan atau dihabiskan berdua.Biasanya makanan yang disajikan adalah masakan khas karo, seekor ayam kampung utuh yang digulai khas karo, 2 dua butir telur ayam kampung yang direbus, ayam tasak telu dan disertakan terhitung kue khas Karo seperti cimpa unung-unung, cimpa tuang, lemang, buah kelapa muda utuh dan lebih dari satu makanan lainnnya.

Ngampekken Tulan-tulan

Ngampeken tulan-tulan merupakan slot bonus new member 100 upacara untuk mengambil tulang tengkorak dan kerangka para leluhur untuk ditempatkan di kuburan yang lebih baik. Upacara ini terhitung mampu dibilang sebagai langkah untuk menaikkan status para leluhur yang diangkat tulang. Acara ini mampu berlangsung layaknya acara kematian, boleh mengfungsikan gendan ataupun tidak. Pada acara ini terhitung diberikan utang rutinitas kepada kalimbubu, puang kalimbubu dan anak beru. Biasanya tulang-belilang selanjutnya bakal diberikan bangunan kecil berwujud tempat tinggal rutinitas Karo, tetapi tetap berwujud kuburan. Namun upacara satu inni telah memadai jarang dilakukan.